MAKALAH DAMPAK ROKOK BAGI KUALITAS BELAJAR REMAJA

Posted by Rochim



OLEH : MAHMUD ISNAINI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Rokok adalah silinder dari kertas yang berukuran panjang 70-120mm dengan diameter 10mm dan berisi daun-daun tembakau yang telah di cacah. Rokok di bakar pada salah satu ujungnya dan di biarkan membara agar dapat di hisap asapnya di ujung lainnya. Rokok biasanya di jual dengan bungkusan berbentuk kotak atau terbuat dari kertas agar mudah di masukkan ke dalam kantong.
Tak jarang kita temui saat ini, remaja di bawah umur dengan bebasnya merokok. Padahal status mereka sebagai seorang pelajar. Dan pelajar yang merokok memiliki dua dampak. Yaitu dampak negatif dan dampak positif. Dimana dampak dari remaja yang merokok ini sangat berkaitan denga kualitas belajar mereka.
Dampak negatif dari remaja yang merokok ini yaitu seperti kita ketahui bahwa banyak zat kimia berbahaya yang terkandung dalam rokok yang mana dapat menjadikan remaja kecanduan dengan rokok,membuat penampilan fisik remaja perokok tidak terurus seperti kulit muka kering dan mata merah menjadikan remaja tidak percaya diri untuk belajar, menjadikan remaja bolos sekolah, menjadikan remaja mudah terjangkit penyakit dan lain sebagainya. Dan dampak-dampak tersebut menurunkan kualitas belajar remaja.
Tapi, tak hanya dampak negatif yang di timbulakan oleh remaja yang merokok. Karena juga terdapat dampak positif dari remaja yang merokok yang mempengaruhi kualitas belajar mereka. Contohnya seperti menjadikan remaja lebih keren dengan merokok hingga menumbuhkan semangat dalam belajar, menjadikan remaja konsentrasi dalam belajar, memberikan inspirasi baru ketika remaja belajar sambil merokok, menjadikan remaja yang merokok lebih mudah dalam berinteraksi, dan lain sebagainya. Dari dampak-dampak di atas merokok sangat besar pengaruhnya dalam meningkatkan kualitas mereka dalam proses belajar. Belajar di sini bukan hanya pembelajaran formal yang di berikan guru di sekolah kepada siswa. Tapi, belajar di sini yaitu seluruh proses dalam meningkatkan kemampuan maupun potensi-potensi yang di miliki baik itu bersifat akademik ataupun non-akademik.
Dari latar belakang di atas, penulis tertarik memaparkan dampak rokok bagi kualitas belajar remaja. Agar pembaca dapat mengantisipasi dampak negatif merokok bagi kualitas belajar remaja dan dapat menggunakan rokok pada ranah positif dalam mengembangkan kualitas belajar remaja.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada makalah ini sebagai berikut.
1) Apa pengertian rokok?
2) Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi remaja merokok
3) Bagaimana dampak rokok bagi kualitas belajar pelajar?

1.3 Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan makalah ini adalah sebagai berikut.
1) Menjelaskan Pengertian Rokok
2) Menjelaskan Faktor-faktor penyebab pelajar merokok
3) Menjelaskan dampak rokok bagi kwalitas belajar pelajar

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Rokok
Rokok secara umum adalah gulungan kertas berukuran panjang 70-120 mm dengan diameter 10 mm dan berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya yang dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dengan mudah dimasukkan kedalam kantong.
Rokok menurut Sunarno (2008: 45) termasuk narkoba jenis zat adiktif, karena seorang perokok biasanya ketagihan. Zat yang terkandung dalam rokok menyebabkan orang merasa ketagihan. Zat tersebut adalah nikotin. Orang yang merokok biasanya merasa nikmat dan nyaman serta dapat meningkatkan produktivitas. Namun jika mereka tidak merokok maka mereka akan merasa loyo, tidak produktif, tidak berdaya, dan lemas.
Menurut Em Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja (2008: 714), rokok adalah gulungan tembakau yang dibakar dan dihisap asapnya.
Menurut Dody D. A. Armis Dally dkk (2010: 188), rokok adalah gulungan tembakau dengan kertas atau daun jagung.
Sedangkan merokok menurut Aiman Husaini (2006: 21) berarti membakar tembakau dan daun tar, serta menghisap asap yang dihasilkannya. Asap yang dihasilkan membawa bahaya dari sejumlah kandungan tembakau dan juga bahaya dari pembakaran yang dihasilkannya.
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah dari suku bangsa Indian di Amerika, untuk keprluan ritual seperti memuja dewa dan roh. Pada abad ke-16, ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjajah Eropa itu ikut-ikutan menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok itu muncul dari kalangan bangsawan Eropa. Tapi, berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang yang merokok hanya untuk kesenangan semata. Pada abad 17 para pedagang Spanyol mulai masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk Negara-negara Islam.

2.2 Faktor-Faktor Penyebab Remaja Merokok
Dewasa ini, tak jarang kita melihat remaja yang merokok baik itu di lingkungan luar sekolah maupun di lingkungan sekolah. Sehingga sering sekali terdengar orang tua pelajar mendapat panggilan dari sekolah dikarenakan anknya yang sering merokok di lingkungan sekolah. Berikut beberapa faktor pelajar merokok:
a) Faktor orang tua dan keluarga
Nyata sekali terlihat para remaja yang merokok, banyak sekali mereka menyebutkan alasan mereka merokok yakni karena mereka frustasi dengan keadaan keluarga mereka yang tidak harmonis. Sehingga saat mereka merokok kurang mendapat perhatian lebih atas perilaku negatif mereka ini. Tidak adanya teguran dari keluarga atas perilaku merokok ini, membuat mereka nyaman dengan kebiasaan ini.
b) Faktor Lingkungan
Selain orang tua dan keluarga, lingkungan juga merupakan tempat  bersosial. Yang mana lingkungan ini juga berpengaruh dalam pembentukan fikiran, sikap, perilaku, dan karakter. Apabila suatu lingkungan baik maka akan baik pula perkembangan remajanya. Begitu juga jika suatu lingkungan memiliki kebiasaan merokok, maka tak dapat dipungkiri para remaja di lingkungan tersebut berpotensi menjadi perokok juga.
c) Iklan Rokok
Iklan rokok memberi gambaran seakan-akan perokok adalah suatu lambang keglamoran seorang. Sehingga memicu para remaja untuk merokok.
d) Ingin Terlihat Dewasa
Masa muda adalah masa ketika seorang sampai pada tahap mencari jati diri. Pada masa ini biasanya remaja meniru tingkah laku orang dewasa. Tujuannya tak lain agar mereka juga terlihat dewasa. Ketika mereka melihat orang yang lebih dewasa dari mereka merokok, maka mereka juga akan merokok.
e) Dorongan Eksperimen
Sudah menjadi kebiasaan dalam perkembangan anak, mereka ingin mengetahui hal-hal baru dalam hidupnya. Begitu pula dengan merokok. Rasa ingin tahu yang tinggilah yang menyebabkan mereka merokok.
f) Banyaknya Beban Pikiran
Remaja sering kali merasakan jenuh, bosan, galau, putus asa dan lain sebagainya, sehingga membuat mereka merokok. Karena dengan merokok seluruh beban mereka akan hilang.

2.3 Dampak Rokok Bagi Kwalitas Belajar Remaja
Merokok bagi remaja  merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menghilangkan gangguan yang ada di pikirannya seperti; galau, tertekan, frustasi, jenuh, dan lain sebagainya. Dalam hal merokok ini, mengundang banyak kontroversi di kalangan remaja mulai dari dianggapnya remaja yang merokok merupakan remaja yang boros, egois, bahkan remaja yang nakal.
Merokok di kalangan remaja sebenarnya memiliki dua sisi yaitu sisi negatif dan sisi positif. Tergantung bagaimana cara kita memandangnya dan bagaimana niat remaja itu sendiri dalam merokok.
2.3.1 Dampak Negatif Rokok Bagi Kwalitas Belajar Remaja
a) Memberikan Efek Ketergantungan (Kecanduan)
Zat Nikotin yang terdapat pada rokok memberikan efek ketergantungan atau biasa kita sebut kecanduan. Remaja yang merokok akan terkena efek tersebut. Sehingga mengurangi waktu belajar remaja tersebut. Dengan merokok ini remaja tidak bisa belajar dengan optimal.
b) Menjadikan Remaja Bolos Sekolah
Remaja yang merokok terlebih, pelajar yang sudah kecanduan rokok akan sering meluangkan waktu sekolahnya untuk merokok. Karna rasa tidak nyaman yang dirasakan saat tidak merokok. Juga tidak mungkin remaja merokok dirumah yang tidak terlepas dari pengawasan orang tua. Oleh karenanya, remaja tersebut bolos sekolah hanya untuk merokok. Yang pada hakikatnya mereka akan tertinggal banyak pelajaran penting dari sekolah.
c) Sebagai Sumber Penyakit
Zat yang terkandung dalam rokok menimbulkan banyak sekali penyakit bagi pengosumsinya.
Nikotin
Nikotin yang terkandung dalam rokok dapat menyebabkan pengisap asapnya mengalami tekanan darah tinggi, lemahnya sistem organ tubuh, kulit kurang darah dan oksigen, penyumbatan pembulu nadi, dan lain sebagainya.
Tar
Salah satu unsur dalam asap rokok adalah tar yang cepat menyebabkan gejala penyakit kanker karena terkandung bahan-bahan karnosigen, yaitu unsur kimia penyebab kanker.
Karbon Monoksida
Karbon Monoksida (CO) adalah gas beracun yang paling berbahaya.Karena mempunyai daya ikat yang kuat terhadap butir darah merah yang seharusnya membawa oksigen. Jadi, jika nikotin menyebabkan peningkatan kebutuhan akan oksigen, CO justru mengurangi pemasukan oksigen dalam darah. Keadaan ini menyebabkan perokok sering bernapas pendek dan kurang stamina. CO juga mempercepat penyempitan pembuluh darah terutama sekali pada jantung dan kaki.
Jika remaja terjangkit penyakit sebagaimana tertulis maka akan sangat mempengaruhi kualitas belajar remaja tersebut. Yaitu apabila mereka sakit, mereka tidak akan bisa mengikuti proses pembelajaran sebagaimana mestinya disekolah, juga perkembangan pengetahuan remaja tersebut akan terhambat karena mereka harus cuti dari sekolah untuk beberapa waktu.
2.3.2 Dampak Positif Rokok Bagi Kwalitas Belajar Remaja
Rokok tidak hanya meberikan dampak negatif bagi remaja, tapi juga memberikan   dampak positif bagi remaja.
a) Membuat Remaja Konsentrasi Dalam Belajar
Remaja kerap  merasakan jenuh, bosan, tertekan karena belajar terus-menerus. Hal ini membuat remaja tidak konsentrasi ketika belajar. Merokok dapat memberikan sugesti yang luar biasa dan berpengaruh baik bagi remaja. Karena dapat menghilangkan beban pikiran yang mereka rasakan. Dengan begitu mereka dapat belajar dengan konsentrasi dan optimal.
b) Memberikan Inspirasi Bagi Remaja
Remaja yang belajar sambil merokok, akan lebih banyak menemukan inspirasi baik berupa opini ataupun ide-ide sehingga membantu remaja dalam menyelesaikan tugas mereka. Dan inspirai yang di dapatkan remaja saat merokok dapat membantu dalam perkembangan proses belajar mereka.
c) Memudahkan Remaja Dalam Berinteraksi
Karena merokok, pelajar tentunya akan membawa rokok dan korek kemanapun mereka pergi. Saat ada orang lain membuituhkan korek, remaja yang merokok tentu akan menjadi pahlawan karena mereka membawa korek. Dari sini, remaja akan memiliki interaksi yang baik dengan orang lain dan merekajuga akan memiliki banyak teman.
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Dari pembahasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa;
a) Rokok adalah gulungan kertas berukuran panjang 70-120 mm dengan diameter 10 mm, berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah yang di produksi oleh PT (Perseroan Terbatas) dan didalamnya terdapat zat nikotin yang menyebabkan pengonsumsi mengalami ketergantungan (Kecanduan) Rokok dibakar pada salah satu ujungnya yang dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dengan mudah dimasukkan kedalam kantong.
b) Berikut beberapa faktor yang menyebabkan remaja merokok adalah;
- Faktor orang tua dan keluarga
- Faktor lingkungan
- Iklan rokok
- Ingin terlihat dewasa
- Dorongan eksperimen
- Banyaknya beban pikiran
c) Dampak rokok terhadap kualitas belajar remaja
Setiap sesuatu tentunya memiliki dua dampak, yaitu dampak negatif dan positif. Begitu pula dengan dampak rokok bagi kualitas belajar remaja.
1.Dampak Negatif
- Menjadikan remaja kecanduan rokok
- Menjadikan remaja bolos sekolah
- Menyebabkan remaja mudah terserang penyakit.

2. Dampak Positif
- Menjadikan remaja konsentrasi dalam belajar
- Memberikan inspirasi bagi remaja
- Memudahkan remaja dalam berinteraksi

3.2 Saran
Sebagai remaja kita harus pandai memilih teman bergaul. Karena teman akan mempengaruhi perilaku sampai karakter kita. Merokok boleh saja jika memberikan pengaruh positif seperti; membangun tingkat kreatifitas, memberikan semangat dan lain sebagainya. Asalkan rokok tidak memberikan pengaruh negatif seperti; mengganggu kenyamanan orang lain, menjadikan pribadi egois, boros, dan berbuat tindakan criminal lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
- Ihsan, Syaikh. (2009). Kitab Kopi Dan Rokok, Yogyakarta: LKiS
- Jaya, Muhammad. (2009). Pembunuh Berbahaya Itu Bernama Rokok, Jakarta: Riz’ma
Artikel Terkait
0 Comments
Tweets
Comments

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment