Mengobati Flu dengan Alami

Posted by Unknown

1. Air Garam

Garam meja dapat menjadi obat saat terkena flu karena cuaca. Efek dehidrasi dari garam dapat mengeluarkan cairan berlebih yang membuat tenggorokan bengkak sekaligus mematikan kuman.
Saat merasa tenggorokan tidak enak atau berdahak, buat larutan garam dengan air hangat, dan kumur tiga kali sehari. Rasanya memang tidak terlalu enak, tapi efeknya cepat dan sangat membantu mengobati gejala flu.

2. Penguapan

Pilek biasanya terjadi saat cuaca dingin. Karena itu menguapkan saluran pernapasan dapat membantu angin dingin keluar dari tubuh. Buat ramuan uap Anda sesuai selera.

Cukup rebus daun mint, atau rosemary, dan hirup uapnya segera. Cara lain Anda dapat mandi uap yang juga membantu meringankan sakit kepala dan dada sesak. Untuk cara instan, menghisap permen mint dapat meredakan pilek Anda sementara.

3. Air Cayenne

Cayenne adalah sejenis rempah yang rasanya pedas dan tajam. Khasiatnya meningkatkan aliran darah sehingga sel darah yang diperlukan untuk memerangi infeksi dapat tersalur lebih cepat.
Karena itu saat Anda merasa flu, segera minum larutan cayenne yang dicampur air hangat. Secara instan mengobati sakit tenggorokan parah dan meningkatkan sistem imun tubuh.

4. Bawang Putih Mentah

Bawang putih kaya antioksidan yang mendukung sistem imun. Sehingga mengkonsumsi bawang putih mentah dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
Begitu Anda bersin, segera konsumsi bawang putih mentah yang sudah diiris tipis bersama biskuit tawar. Napas Anda sedikit berbau tajam, tetapi tubuh Anda akan membaik.

5. Sirup Batuk Alami

Cukup tiga bahan alami untuk memerangi batuk, perasan jeruk lemon sebagai sumber vitamin C dan anti bakteri, madu sebagai peningkat stamina yang memerangi kelelahan, dan air hangat. Campurkan ketiganya dan konsumsi satu sendok teh sesering mungkin hingga batuk reda.

 

6. Sup Ayam

Resep orang tua zaman dulu terbukti benar. Sup ayam dapat mengurangi inflamasi dan mempercepat jalannya lendir. Untuk hasil terbaik, buat sendiri sup ayam yang terdiri dari rebusan ayam, wortel, bawang merah, dan seledri. Rebus minimal 12 jam. Semakin lama direbus, semakin banyak kebaikan protein ayam yang terlepas dari tulangnya.
More aboutMengobati Flu dengan Alami

Mempercepat Berfikir Otak

Posted by Unknown

Otak manusia pada dasarnya merupakan komputer biologis. Ia membutuhkan makanan, oksigen, dan ia juga butuh latihan. Anda dapat melakukan beberapa hal untuk meningkatkan kekuatan otak dengan melatihnya, memodifikasi, atau bahkan memanipulasinya. Anda mungkin tidak akan menjadi seperti Einstein, namun hal ini juga bukan alasan untuk tidak membuatnya menjadi lebih baik. Hal-hal di bawah ini akan membuat otak Anda bekerja lebih baik.

1. Ambillah dosis EPA secukupnya
EPA adalah bahan kimia dalam minyak ikan yang merupakan makanan bagi otak, setiap orang pasti sudah mengetahuinya, jadi mengapa tidak memberikannya kapsul minyak ikan setiap hari untuk meningkatkan kekuatannya. Riset menunjukan bahwa minyak ikan dapat memfasilitasi peningkatan aktivitas pada otak, memperlancar peredaran darah, meningkatkan memori dan konsentrasi.

2. Seks secara teratur
Berhubungan seks dapat melepaskan senyawa kimia yang dapat meningkatkan kekuatan otak, menurut buku terkini "Teach yourself. Training your brain" yang ditulis oleh pengajar senior dan seorang ahli biologi. Seks adalah bentuk sempurna dari latihan, yang juga meningkatkan peredaran darah ke otak. Ia dapat mengurangi stress dan ketegangan yang menurunkan efisiensi kinerja otak.

3. Kerjakan sebuah teka teki
Teka-teki silang, Sudoku atau yang lainnya dapat membuat otak Anda tetap pada kondisi terbaik. Sama seperti otot, jika Anda tidak berlatih secara reguler, ia akan kehilangan kemampuannya untuk bekerja secara maksimal.

4. Pergi berjalan kaki
Tidak ada yang dapat mengalahkan udara segar yang dapat menyegarkan pikiran yang dapat mengurangi percakapan mental yang mengganggu logika dan pikiran konstruktif. Sebuah perjalanan di pinggiran kota, dekat sungai atau sekedar di taman akan membantu Anda menyingkirkan awan kelabu dan membantu pikiran Anda tetap jernih.

5. Mempelajari bahasa baru
Mempelajari bahasa baru dapat sindrom "dementia" (kemunduran otak) sampai dengan empat tahun menurut artikel yang dimuat pada New Scientist. Alasan pasti untuk hal ini belum diketahui, namun dipercaya bahwa ia memiliki hubungan erat dengan peningkatan perdaran darah dan koneksi saraf yang baik.

6. Tertawa
Tawa bukan saja merupakan obat terbaik, ia juga dapat meningkatkan fungsi otak dan menstimulasi kedua sisi otak pada saat yang bersamaan. Pastikan Anda tertawa setiap harinya.

7. Menjadi kreatifif
Melukislah atau pelajari alat musik yang baru, bergabunglah dengan kelas kesenian walaupun Anda yakin Anda payah dalam hal tersebut. Menjadi kreatif memungkinkan Anda untuk menemukan solusi baru untuk permasalahan yang sudah lama dan meningkatkan kesadaran pada saat yang bersamaan.

8. Belajar melempar barang
Riset dari Universitas Regensburg di Jerman memindai otak dari seorang juggler(pemain sulap yang melemparkan barang) dan menemukan bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan struktur otak. Setelah berlatih selama tiga bulan, otak akan menunjukan peningkatan signifikan pada dua bagian, yaitu bagian mid-portal dan posterior intraprietal sulcus kiri.

9. Berhubungan dengan sifat keanak-anakan Anda
Einstein pernah berkata bahwa imajinasi lebih penting daripada pengetahuan dan ia menggunakannya pada beberapa eksperimen yang akhirnya membuatnya menemukan perhitungan paling terkenal sepanjang masa (E=MC2).

Cobalah lihat anak-anak, mereka penuh dengan imajinasi, dan mereka belajar lebih banyak pada tahun-tahun awal kehidupan mereka lebih daripada apa yang kita pelajari selama satu dekade. Bebaskan pikiran Anda dari penjara pikiran seorang dewasa, Anda akan menemukan cara berpikir yang belum pernah ada sebelumnya, Anda mungkin akan membuat penemuan besar yang berikutnya.
More aboutMempercepat Berfikir Otak

Masalah Sosial Dan Masalah Sosial di Kalangan Remaja

Posted by Unknown

OLEH : MAHMUD ISNAINI
NIM. 16410075 
MAHASISWA PSIKOLOGI 
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI  MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Bahwa sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah gejala yang disebut masalah sosial berkutat didalamnya. Sebagaimana diketahui, dalam realitas sosial memang tidak pernah dijumpai suatu kondisi masyarakat yang ideal. Dalam pengertian tidak pernah dijumpai kondisi yang menggambarkan bahwa seluruh kebutuhan setiap warga masyarakat terpenuhi, seluruh prilaku kehidupan sosial sesuai harapan atau seluruh warga masyarakat dan komponen sistem sosial mampu menyesuaikan dengan tuntutan perubahan yang terjadi. Dengan kata lain das sein selalu tidak sesuai das sollen.

Pada jalur yang searah, sejak tumbuhnya ilmu pengetahuan sosial yang mempunyai obyek studi kehidupan masyarakat, maka sejak itu pula studi masalah sosial mulai dilakukan. Dari masa ke masa para sosiolog mengumpulkan dan mengkomparasikan hasil studi melalui beragam perspektif dan fokus perhatian yang berbeda-beda, hingga pada akhirnya semakin memperlebar jalan untuk memperoleh pandangan yang komprehensif serta wawasan yang luas dalam memahami dan menjelaskan fenomena sosial.

Buku ini hadir dengan fokus studi masalah sosial yang sekaligus memuat referensi dan rekomendasi bagi tindakan untuk melakukan penanganan masalah. Di negara-negara berkembang, tindakan untuk melakukan perubahan dan perbaikan dalam rangka penanganan masalah sosial menjadi perhatian yang sangat serius demi kelangsungan serta kemajuan bangsanya menuju cita-cita kemakmuran dan kesejahteraan. Terkait hal itu, pembahasan mengenai berbagai perspektif sosial, identifikasi melalui serangkaian unit analisis serta pemecahan masalah yang berbasis negara dan masyarakat menjadi tema-tema yang diulas secara teoritis dalam buku ini.

Sumber Masalah
Masalah sosial menemui pengertiaannya sebagai sebuah kondisi yang tidak diharapkan dan dianggap dapat merugikan kehidupan sosial serta bertentangan dengan standar sosial yang telah disepakati. Keberadaan masalah sosial ditengah kehidupan masyarakat dapat diketahui secara cermat melalui beberapa proses dan tahapan analitis, yang salah satunya berupa tahapan diagnosis. Dalam mendiagnosis masalah sosial diperlukan sebuah pendekatan sebagai perangkat untuk membaca aspek masalah secara konseptual. Eitzen membedakan adanya dua pendekatan yaitu person blame approach dan system blame approach (hlm. 153).

Person blame approach merupakan suatu pendekatan untuk memahami masalah sosial pada level individu. Diagnosis masalah menempatkan individu sebagai unit analisanya. Sumber masalah sosial dilihat dari faktor-faktor yang melekat pada individu yang menyandang masalah. Melalui diagnosis tersebut lantas bisa ditemukan faktor penyebabnya yang mungkin berasal dari kondisi fisik, psikis maupun proses sosialisasinya.

Sedang pendekatan kedua system blame approach merupakan unit analisis untuk memahami sumber masalah pada level sistem. Pendekatan ini mempunyai asumsi bahwa sistem dan struktur sosial lebih dominan dalam kehidupan bermasyarakat. Individu sebagai warga masyarakat tunduk dan dikontrol oleh sistem. Selaras dengan itu, masalah sosial terjadi oleh karena sistem yang berlaku didalamnya kurang mampu dalam mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi, termasuk penyesuaian antar komponen dan unsur dalam sistem itu sendiri.

Dari kedua pendekatan tersebut dapat diketahui, bahwa sumber masalah dapat ditelusuri dari ”kesalahan" individu dan "kesalahan" sistem. Mengintegrasikan kedua pendekatan tersebut akan sangat berguna dalam rangka melacak akar masalah untuk kemudian dicarikan pemecahannya. Untuk mendiagnosis masalah pengangguran misalnya, secara lebih komprehensif tidak cukup dilihat dari faktor yang melekat pada diri penganggur saja seperti kurang inovatif atau malas mencari peluang, akan tetapi juga perlu dilihat sumbernya masalahnya dari level sistem baik sistem pendidikan, sistem produksi dan sistem perokonomian atau bahkan sistem sosial politik pada tingkat yang lebih luas.

Masyarakat Dan Negara
Parillo menyatakan, kenyataan paling mendasar dalam kehidupan sosial adalah bahwa masyarakat terbentuk dalam suatu bangunan struktur. Melalui bangunan struktural tertentu maka dimungkinkan beberapa individu mempunyai kekuasaan, kesempatan dan peluang yang lebih baik dari individu yang lain (hlm. 191). Dari hal tersebut dapat dimengerti apabila kalangan tertentu dapat memperoleh manfaat yang lebih besar dari kondisi sosial yang ada sekaligus memungkinkan terpenuhinya segala bentuk kebutuhan, sementara dipihak lain masih banyak yang kekurangan.

Masalah sosial sebagai kondisi yang dapat menghambat perwujudan kesejahteraan sosial pada gilirannya selalu mendorong adanya tindakan untuk melakukan perubahan dan perbaikan. Dalam konteks tersebut, upaya pemecahan sosial dapat dibedakan antara upaya pemecahan berbasis negara dan berbasis masyarakat. Negara merupakan pihak yang sepatutnya responsif terhadap keberadaan masalah sosial. Perwujudan kesejahteraan setiap warganya merupakan tanggung jawab sekaligus peran vital bagi keberlangsungan negara. Di lain pihak masyarakat sendiri juga perlu responsif terhadap masalah sosial jika menghendaki kondisi kehidupan berkembang ke arah yang semakin baik.

Salah satu bentuk rumusan tindakan negara untuk memecahkan masalah sosial adalah melalui kebijakan sosial. Suatu kebijakan akan dapat dirumuskan dengan baik apabila didasarkan pada data dan informasi yang akurat. Apabila studi masalah sosial dapat memberikan informasi yang lengkap dan akurat maka bararti telah memberikan kontribusi bagi perumusan kebijakan sosial yang baik, sehingga bila diimplementasikan akan mampu menghasilkan pemecahan masalah yang efektif.

Upaya pemecahan sosial sebagai muara penanganan sosial juga dapat berupa suatu tindakan bersama oleh masyarakat untuk mewujudkan suatu perubahan yang sesuai yang diharapkan. Dalam teorinya Kotler mengatakan, bahwa manusia dapat memperbaiki kondisi kehidupan sosialnya dengan jalan mengorganisir tindakan kolektif. Tindakan kolektif dapat dilakukan oleh masyarakat untuk melakukan perubahan menuju kondisi yang lebih sejahtera.

Kebermaknaan suatu studi termasuk studi masalah sosial disamping ditentukan oleh wawasan teoritik dalam menjelaskan gejala dan alur penalaran dari berbagai proposisi yang dihasilkan, juga sangat ditentukan oleh bagaimana studi itu dapat memberikan manfaat bagi kehidupan.

Masalah Sosial di Kalangan Remaja
Pengenalan
Berbagai ragam krisis akhlak dan moral kini terus menular, merebak dan mewabak dalam masyarakat kita khasnya di kalangan remaja. Daripada kes bosia, hamil luar nikah yang diikuti dengan pembuangan zuriat di dalam tong sampah, penderaan, gengsterisme dan vandalisme, rogol, sumbang mahram, ketagihan dadah, hinggalah kepada mat rempit.
Pelbagai kes jenayah berlaku turut melibatkan kes Juvana. Dalam tahun 1995 ,1,895 kes melibatkan Juvana. Daripada jumlah itu 406 kes curi kenderaan atau (21.42 peratus), lain-lain kecurian 451 kes (23.80%), pecah rumah malam hari 324 kes (17.10%), curi dalam bangunan/orang gaji 277 kes (14.62%), mendatangkan kecederaan 154 kes (8.13%), pecah rumah siang hari 148 kes (7.81%), rogol 70 kes (3.70%) dan samun 58 kes (3.06%). Perangkaan-perangkaan yang menggerunkan ini menyerlahkan kepada kita betapa seriusnya krisis akhlak yang melanda remaja di negara kita ketika ini.

Ternyata bahawa pendidikan moral kita dengan enam belas nilai teras, pendidikan sivik, pendidikan Islam, pendidikan jarak jauh dan sebagainya; masih jauh untuk dapat menangani kegawatan dan kemerosotan dalam bidang ini. Faktor-faktor tertentu seperti mencari kepuasan nafsu, ingin membebaskan diri dari kemiskinan,kongsi gelap, dadah, bertelingkah dengan ibu bapa , gagal dalam peperiksaan , bosan duduk di rumah, trauma akibat perbuatan seks dan sebagainya rupa-rupanya lebih berpengaruh dari asuhan institusi pendidikan yang sedia ada.

Perkembangan akhlak seseorang boleh dibahagikan kepad tiga tahap :a) Tahap awal kanak-kanak
b) Tahap pertengahan dan akhir kanak-kanak
c) Tahap baligh dan remaja

Peringkat pertama Dalam peringkat ini kanak-kanak mula membentuk keyakinan kepada persekitarannya. Proses ini amat bergantung kepada belaian ibu yang berterusan di mana ibu memenuhi keperluan emosi dan fisiologinya. Hubungan ibu dan anak dalam peringkat ini perlulah dijaga dan perkukuhkan sehingga kanak-kanak mempunyai keyakinan kepada lingkungan dan alam sekitarnya. Anak-anak yang tidak memperolehi perhatian serta kasih sayang ibu dalam tahap ini perkembangan emosional dan fizikalnya mungkin akan terbantut. Anak tersebut kelihatan lebih kecil dari umurnya yang sebenar.
Dalam peringkat 18 bulan hingga 3 tahun kanak-kanak mula beralih daripada bersandarkan kepada ibu semata-mata. Kanak-kanak mula membentuk keperibadiannya tersendiri, di mana ia bertarung untuk memastikan pilihannya sendiri. Dalam peringkat ini ibu wajar memberikan penuh perhatian. Kegagalan kanak-kanak tersebut dalam merealisasikan kemandiriannya menyebabkannya ia akan ragu terhadap dirinya serta kurang yakin dengan kemampuannya sekaligus mengakibatkan berkurangnya keyakinan kepada orang lain. Anak-anak akan bersifat malu dan merasa serba kekurangan.

Keupayaan anak-anak untuk mandiri serta merasakan kewujudan dirinya yang tersendiri cukup penting dalam peringkat ini. Dalam tahap inilah berkembangnya sifat-sifat personal seperti sayang, benci, ego serta kebebasan untuk mengungkap perasaan. Dalam peringkat umur 3 hingga 6 tahun kanak-kanak tersebut terus mengembangkan kemandirian dengan kegiatan yang lebih meluas; di mana mereka lebih aktif bergerak, mempunyai tahap prihatin yang lebih tinggi, banyak bertanya dan bercakap. Ibu bapa dan pengasuh wajar mengarahkan kanak-kanak dengan bijak agar mereka memperoleh kemahiran-kemahiran mengatur dan menyusun sesuatu sehingga kanak-kanak berjaya melaksanakannya. Layanan yang kasar serta kekerasan yang berlebihan boleh menjejaskan jiwa, mental dan fizikal kanak-kanak.

Ibu bapa tidak wajar menganggap kanak-kanak pada peringkat ini seperti orang tua dalam erti kata meletakkan tanggungjawab moral dan akhlak terhadap perbuatan dan reaksinya kerana kanak-kanak masih belum mampu membezakan dengan tepat dan memahami sesuatu. Mereka hendaklah dikasihi, diperlakukan secara lemah lembut dan sikap toleransi. Rasulullah S.A.W. sendiri pernah menunjukkan sifat-sifat yang demikian. Abu Qatabah meriwayatkan pada suatu hari Nabi keluar menemui kami. Beliau mendokong Umamah Abu 'Asr. Beliau bersembahyang sambil mendokong Umamah, apabila Baginda ruku', beliau meletakkan dan apabila ia bangun ia dukung semula Umamah. Hadis ini membayangkan betapa kasihnya Rasulullah kepada cucunya.Beliau tidak memperlakukannya sebagai manusia yang mengerti segala-galanya.Beliau membenarkan anak tersebut bersamanya ketika sembahyang walhal sembahyang itu adalah ibadah yang suci dalam Islam.

Peringkat pertengahan dan akhir kanak-kanak Dalam peringkat ini kanak-kanak mula memperluas arena hubungan sosial dan pergaulannya dengan orang lain yang sekampung atau sesekolah atau juga rakan sebaya dengannya. Kanak-kanak mula menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru dalam hidupnya. Ia mula membezakan perbuatan dan jenis-jenis tindak tanduk yang disukai oleh orang lain atau sebaliknya. Ia gembira jika orang lain puas dengan perbuatannya. Sebaliknya ia kecewa, menyesal jika orang lain marah kepadanya. Ini adalah permulaannya yang betul bagi proses pembentukan akhlak yang luhur.
Perkembangan akhlak yang positif ini menyebabkan kanak-kanak selalu berusaha untuk menyelaraskan antara kehendak dirinya dengan kehendak orang lain. Antara kecenderungan dan motivasi dengan nilai agama, akhlak, tradisi, guru, peraturan dan undang-undang. Dalam peringkat ini terteralah kesedaran tentang tanggungjawab akhlak dalam diri kanak-kanak sehingga ia mencapai tahap perkembangan akhlak yang ke-3. Dalam peringkat ini ibu bapa dan guru perlu perihatin kepada kecendurangan ini dan amat perlu diarahkan secara yang bijaksana sehingga kanak-kanak dapat memperolehi model yang utama (role model) di samping mengembangkan kearah nilai-nilai kebaikan.

Peringkat yang ketiga iaitu peringkat baligh dan remaja
Perkembangan akhlak pada masa ini mula berakar dan mantap. Fizikal kanak-kanak mula berkembang dan membesar. Perkembangan ini diikuti oleh perkembangan sosioemosinya di mana anak tersebut mula memperolehi keperibadiannya yang unik. Ia mula merasakan 'sense of belonging' kepada kelompok yang lebih besar. Peringkat ini adalah peringkat yang amat komplikated (rumit) dan ia disertai oleh pengalaman-pengelaman baru serta peranan dan peluang-peluang yang baru. Menyerlahnya dorongan kejantinaan semakin merumitkan hubungannya dengan orang lain. Keupayaan fizikalnya semakin kukuh dan mencapah. Tanggungjawab persekolahan ikut bertambah, disiplin hidupnya mula terbentuk.

Kanak-kanak mula berubah menjadi manusia yang berupaya mengawal kehendak nalurinya. Ia mula menundukkan diri kepada contoh utama yang telah terserap jauh dalam batinnya. Ia menjadikan contoh utama tersebut sebagai kriteria dalam tingkah laku dan situasi yang bersifat moral. Ia akan beriltizam dengan saranan-saranan dan contoh yang ditunjukkan sama ada wujud dalam bentuk undang-undang, sistem, adat dan budaya sosial atau ketiadaannya.

Kesempurnaan perkembangan akhlak berkaitan dengan kesempurnaan perkembangan akal, kejiwaan dan sosial. Huzaifah meriwayatkan Rasulullah s.a.w bersabda : "Janganlah kalian menjadi pak turut. Kalian menyatakan kalau orang lain buat baik kalian buat baik. Kalau mereka jahat kalian buat jahat. Akan tetapi mantapkanlah pendirian kalian. Jika orang baik kalian wajar berbuat baik. Jika mereka melakukan kejahatan janganlah pula kalian melakukan."

Pembentukan Akhlak Remaja Islam
Pembentukan akhlak di dalam Islam dimulai dengan pengukuhan akidah melalui ikrar bahawa tidak ada Tuhan sebenarnya yang disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah Rasulullah. Bagi kanak-kanak yang baru lahir pendedahan ini dimula dengan azan dan iqamat. Dalam peringkat berikutnya kanak-kanak dilatih dengan budaya hidup beragama Islam oleh ibu bapanya . Apabila lidah anak-anak sudah boleh bertutur mereka dilatih menyebut nama Allah dan beberapa ayat ringkas seperti:

وَقُلْ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ وَلِيٌّ مِنْ الذُّلِّ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيرًا(111)
Dan katakanlah: "Segala puji tertentu bagi Allah yang tiada mempunyai anak, dan tiada bagiNya sekutu dalam urusan kerajaanNya, dan tiada bagiNya penolong disebabkan sesuatu kelemahanNya; dan hendaklah engkau membesarkan serta memuliakanNya dengan bersungguh-sungguh!"

atau doa kepada ibu bapa:

وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنْ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا(24)
dan lain-lain.

Pengungkapan syahadat sebagai suatu proses pembangunan akhlak bergandingan dengan tujuh syarat yang mustahak dipenuhi seperti mana yang disebutkan oleh Saikh Yusuf al-Badri:

a) Ilmu yang menafikan kejahilan
b) Kecintaan kepada Allah yang menafikan kecintaan kepada yang lainnya
c) Keyakinan yang menafikan keraguan
d) Penerimaan yang menafikan penolakan
e) Kepatuhan yang menidakkan keingkaran
f) Keikhlasan yang menafikan kesyirikan
g) Kejujuran yang menafikan sifat mendustakan atau sekadar berlakon.

Pemantapan kalimah tauhid ini bermakna pendidikan membentuk pemikiran, perasaan serta penanaman nilai-nilai keimanan yang dinyatakan oleh Rasulullah sebagai 60 atau 70 lebih cabang dalam diri umat Islam. Sesungguhnya kesedaran manusia tentang kewujudan, kebesaran, kekuasaan dan keesaan Allah s.w.t. tentunya akan menimbulkan keperihatinan yang tinggi terhadap arahan-arahanNya.

Dalam konteks yang sama, perkara utama yang perlu dilakukan oleh seorang muslim ialah memastikan dirinya bersih dari kekufuran atau tanda-tanda kekufuran kepada Allah dan Rasulnya; iaitu samada menafikan perkara-perkara asas agama, atau melakukan perkara-perkara yang membatalkan syahadat. Kemudian, ia harus memastikan dirinya terlepas dari sifat-sifat kemunafikan, samada yang bersifat tanggapan mahupun yang bersifat amalan. Kemunafikan dalam tanggapan umpamanya, meyakini sesuatu yang bercanggah dengan hakikat Islam yang sebenar walhal lidahnya mengatakan ia menurut Islam yang sebenar. Kemunafikan dalam amalan ialah melakukan akhlak-akhlak orang yang munafik seperti tidak mematuhi janji, membiasakan diri dengan berdusta dan bersifat khianat. Ia hendaklah memastikan dirinya bersih daripada kefasikan atau penderhakaan kepada Allah. Tidak melakukan apa yang dilarang oleh Allah. Tidak menyalahi perintah Allah. Manusia muslim mesti menghindarkan diri dari segala kejahatan ; lahir dan batin.

Pembangunan akhlak bermula dengan perlaksanaan :
1- solat.
2- zakat dan infak.
3- puasa.
4- haji.
5- membaca al qur'an.
6- zikir.
7- memikirkan penciptaan allah.
8- mengingati mati dan memendekkan angan-angan.
9- muraqabah, muhasabah, mujahadah dan mu'atabah.
10- jihad, amal makruf dan nahi mungkar.
11- dedikasi dan bersifat tawadduk.
12- mengenali tipu daya syaitan terhadap manusia serta menangkis dan menutup laluannya.
13- mengenal jenis-jenis penyakit hati serta mengetahui cara-cara merawatnya.

Bagaimana Membangunkan Akhlak Umat Islam

Menurut Syaikh Abdul Rahman al Midani; akhlak manusia memang boleh berkembang dan boleh dibentuk dengan berbagai cara. Antara cara-cara tersebut ialah melalui:

a- Latihan Amali Dan Amalan-Amalan Menjernihkan Batin
Pendidikan akhlak tidak hanya melalui penjelasan mengenai nilai-nilai akhlak kepada masyarakat di mana mereka boleh memilih dan menghargai nilai-nilai tersebut tetapi juga pendidikan akhlak boleh dibuat berdasarkan latih tubi, perlaksanaan atau penghayatan yang berterusan umpamanya. Walaupun di peringkat awal ia dilaksanakan kerana arahan atau tekanan dari luar, namun lama kelamaan ia akan menjadi kebiasaan dan tabiat. Manusia sememangnya berupaya memperolehi akhlak atau sifat yang mulia melalui pendekatan ini. Rasulullah s.a.w. bersabda ( maksudnya ) :

"Suruhlah anak kalian bersembahyang ketika mereka berumur tujuh tahun dan pukullah mereka kerana meninggalkannya ketika umur mereka ( menjangkau ) sepuluh tahun.

Seandainya sembahyang boleh dibiasakan sejak dari kecil , maka puasa, zikir dan tilawatul Qur'an pun boleh diamalkan sejak dari kecil dan secara berterusan; sehingga menjadi amalan yang lazim dan budaya hidup. Amalan amalan ini pastinya lambat-laun akan menjadi adat atau kebiasaan seseorang.

b- Meletakkan Diri Dalam Lingkungan Persekitaran Yang Soleh

Persekitaran sosial dan budaya kerap mempengaruhi manusia. Persekitaran tersebut merangkum tradisi, model tingkah-laku dan saranan serta rangsangan yang bersifat akhlak. Manusia memang sering terpengaruh kepada persekitarannya; dengan cara meniru serta mencontohi figure yang disanjungi oleh mereka. Kewujudan seseorang dalam lingkungan masyarakat yang baik serta soleh sudah tentu akan menyebabkan ia beriltizam dengan amalan dan etika yang dihayati oleh kumpulan tersebut. Ia akan berusaha melaksanakan sesuatu yang disanjungi oleh masyarakatnya. Sebaliknya, perbuatan yang dianggap keji oleh lingkungannya, ia akan berusaha sedaya upaya untuk menghindarinya.
Dalam kontek menegaskan kesan lingkungan ini Allah SWT berfirman:
وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهُ بِإِذْنِ رَبِّهِ وَالَّذِي خَبُثَ لَا يَخْرُجُ إِلَّا نَكِدًا كَذَلِكَ نُصَرِّفُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَشْكُرُونَ
Maksudnya :
"Negara yang baik (makmur) akan menampilkan hasil mahsulnya ( yang baik dan sihat) dengan izin tuhannya, manakala negara yang buruk, tidak akan dapat menghasilkan kecuali pengeluaran yang buruk. Demikianlah Kami ajukan tanda-tanda kebesaran Kami kepada kaum yang bersyukur."
Surah al 'Araf, ayat 58 :

Masyarakat yang buruk ialah masyarakat yang tidak melaksanakan syariat Allah. Mereka menguatkuasakan peraturan dan undang-undang ciptaan manusia yang menyimpang dari jalan Allah yang lurus. Dengan demikian, warganya sudah pasti akan berkembang di dalam masalah sosial yang tidak sihat. Mereka akan terpengaruh dengan gejala-gejala kejahatan yang berkembang pesat dalam masyarakat yang dilanda oleh fenomena moral berkenaan.


c-Qudwah Hasanah

Manusia juga dipengaruhi oleh idolanya. Idola tersebut kerap menjadi rol model dalam kehidupan mereka. Manusia yang berperanan menjadi rol model tersebut antara lain ialah tokoh politik, artis, seniman, atlit sukan, ibu bapa, guru dan sebagainya. Meskipun Rasulullah adalah qudwah yang paling ideal bagi umat Islam, namun penghayatan nilai-nilai yang dibawa oleh Rasulullah hendaklah dipaparkan oleh golongan idola berkenaan. Mereka sewajarnya sentiasa berusaha menunjukkan contoh dan teladan yang terpuji agar dapat ditiru oleh generasi muda. Penghayatan golongan idola tersebut terhadap nilai-nilai yang luhur dan utama pasti akan mengukuhkan keyakinan generasi baru bahawa keutamaan dan keluhuran memang sebenarnya boleh dilaksanakan. Ia bukan zaman dahulu kala atau idealisme khayalan belaka; tetapi malah ianya suatu realiti yang tentunya boleh dicontohi dan direalisasi oleh generasi masa kini.
Allah SWT berfirman:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Bermaksud;
"sesungguhnya Rasulullah itu bagi kamu adalah contoh ikutan yang baik untuk mereka yang mengharapkan Allah, mengharapkan ( ganjaran ) hari akhirat dan mereka yang kerap mengingati Allah." Surah al Ahzab, ayat 21.


d- Tekanan Sosial Dari Masyarakat Islam

Antara mekanisme yang digunakan oleh Islam dalam membentuk penganutnya serta memastikan mereka melaksanakan tata kelakuan berakhlak ialah wujudnya komuniti sosial yang komited dengan dasar dan prinsip-prinsip Islam. Masyarakat Islam yang mempunyai impak yang besar dan pengaruh yang kuat dalam memaksa individu mengamalkan atau menurut nilai dan norma-norma akhlak. Mereka boleh melaksanakan tekanan moral yang berkesan untuk mendisplinkan golongan yang berkecenderungan untuk melakukan kejahatan. Manusia memang suka dipuji, dihormati dan disanjung. Manusia juga takut dikeji dan dicemuh oleh kumpulan di mana ia mempunyai sense of belonging kepada mereka. Faktor-faktor tersebut adalah anak kunci yang sedikit sebanyak menentukan tindak-tanduk seseorang. Masyarakat Islam yang aktif boleh berperanan menyuburkan semangat dan amalan hidup berakhlak. Ia juga boleh membendung trend-trend kufur dan maksiat dalam masyarakat melalui perlaksanaan amal mak'ruf dan nahi mungkar. Apabila masyarakat kehilangan keprihatinannya terhadap kewajipan menegakkan makruf dan mencegah yang mungkar, maka bermulalah proses penghakisan moral, akhlak dan martabat umat berkenaan.

e- Kuasa Negara Islam melalui sistem keadilan dan galakannya
Tuntutan akhlak dan nilai-nilainya tidak akan bermaya tanpa digandingi oleh kuasa atau autoriti yang menguatkuasakan nilai-nilai tersebut. Oleh kerana itu, antara tanggungjawab negara Islam ialah mewujudkan mekanisme dan jentera-jentera pentadbiran yang dapat beroperasi untuk memastikan ketertiban serta penghayatan kaedah-kaedah akhlak dalam masyarakat. Jika negara tidak melaksanakan amanah ini kerana ia tidak berlandaskan sistem perlembagaan dan undang-undang Islam sudah pasti keadaan akhlak umat akan lebih parah dan malang.Melalui puluhan kementerian, badan-badan berkanun, agensi-agensi kerajaan akhlak akan digugat dan dihakis. Amalan pemerintahan yang tidak adil menjanjikan kemusnahan bukan hanya dalam bidang akhlak tetapi juga dalam semua hal.
Selain dari apa yang telah dinyatakan di atas maka akhlak juga boleh dibentuk oleh media massa, sekolah, rakan sebaya, masjid atau surau dan sebagainya. Untuk lebih jelas ada baiknya kita terangkan satu persatu peranan tersebut :
f - Peranan Media Massa
Media massa merupakan satu mekanisme yang mempunyai pengaruh yang amat besar dan berkesan di dalam pembentukan keperibadian manusia. Ia merupakan agen sosialisasi dan memainkan peranan penting di dalam menanam dan menggalakkan amalan-amalan berakhlak di dalam masyarakat. Media massa mampu mencorakkan hati budi, mentaliti dan sahsiah umat khasnya yang beroperasi 24 jam. Media massa tersebut perlu bebas dari cengkaman faham sekularisme, budaya komersial yang melampau, faham kebendaan dan dorongan untuk hidup secara mewah dan berpoya-poya. Media massa hendaklah mempunyai asas falsafah dan dasar-dasar komunikasi yang selaras dengan nilai-nilai akhlak Islam. Para petugas media massa hendaklah meningkatkan rasa akauntabiliti, tanggungjawab dan kewajipan mereka untuk memihak dan menegakkan nilai-nilai luhur seperti kebenaran, kejujuran dan sebagainya.
Para pengguna media massa terutama golongan yang bertanggungjawab seperti ibubapa, guru, pemimpin politik dan pentadbir hendaklah lebih bijaksana dalam mengarah, membimbing, meningkatkan rasionaliti, kematangan dan kewaspadaan serta keupayaan memilih siaran yang lebih bermanfaat untuk ditontoni oleh anak-anak atau orang-orang yang di bawah jagaan mereka. Media massa juga sebenarnya boleh menjadi wahana "cultural domination dan imperialisme" melalui berbagai saluran teknologi maklumat yang canggih seperti internet, multimedia dan sebagainya.


g - Peranan Sekolah
Sekolah mempunyai fungsi yang tersendiri dalam mendidik generasi baru dengan akhlak Islam. Antara lain sekolah boleh :
1. Menggandakan keberkesanan institusi pendidikan, menambahkan produktivitinya, meningkatkan kewibawaannya di kalangan setiap anggotanya baik mereka itu pelajar atau petugas.
2. Memperbaiki suasana persekolahan, mendaulatkan undang-undang atau peraturan Islam khasnya yang berkaitan dengan persekolahan, memperbaiki hubungan antara sesama anggota sekolah atau institusi.
3. Memancangkan dengan teguh akan nilai-nilai murni dan akhlak yang baik seperti ketaatan atas dasar kesedaran menghormati peraturan dan pihak yang berwewenang, menjaga perasaan orang lain, menjaga standard layanan dalam berinteraksi, berkorban untuk kepentingan ramai, bekerjasama, melakukan self criticism, mengawal diri, menghargai ilmu, menghormati ulama' dan sebagainya.
4. Membaiki prestasi persekolahan murid-murid dari segi kualiti dan kuantiti, mendidik mereka dari segi agama, akhlak dan sosial secara wajar dan sihat, mempersiapkan mereka agar dapat memikul tugas dan tanggungjawab yang bakal mereka hadapi; di samping melatih mereka menghukum atau menilai diri sendiri sebagai seorang yang berfikiran matang dan bebas.
Para pelajar di sekolah hendaklah dilatih supaya merendah diri dan memuliakan orang yang mereka bergaul dengan mereka. Mereka hendaklah digalakkan lebih suka memberi dari menerima. Dalam sanubari mereka patut dicambahkan keinsafan bahawa tangan yang memberi lebih utama dari tangan yang menerima. Disuburkan pula perasaan zuhud dalam hatinya dan di asuh agar tidak menjadi mata duitan.

Mereka harus juga diasuh supaya tidak meludah dalam majlis atau berkahak, tidak menguap besar di hadapan orang, tidak meletakkan kaki di atas sebelah kaki yang lain serta tidak membanyakkan cakap. Anak-anak harus digalakkan tidak banyak bercakap kecuali sekadar menjawab. Mereka harus dilatih pandai mendengar tuturan orang, lebih-lebih lagi jika orang yang bercakap itu lebih tua daripadanya.

Mereka mesti ditegah mengucapkan kata-kata kesat, atau bergaul dengan orang-orang yang celupar. Justeru antara kaedah mendidik anak-anak ialah melindungi mereka dari rakan-rakan yang jahat. Selain dari itu elok juga selepas belajar mereka dibenarkan bermain-main untuk menyegarkan tubuh mereka setelah penat belajar. Mereka hendaklah diasuh supaya patuh kepada ibu bapa, guru dan menghurmati mereka.

Selain dari latihan serta disiplin seperti di atas, pelajar harus juga dilatih menghargai tugas dan tanggung jawab dengan cara yang bijak, lemah-lembut tanpa terburu-buru melaksanakan kekerasan atau pemaksaan melalui penderaan. Kepatuhan yang lahir dari keinsafan dan kesedaran batin biasanya lebih berkesan dan mantap. Bagi seorang pendidik menggunakan tindakan menghukum biarlah terhadap perkara yang paling akhir dalam fikirannya; samada mereka golongan guru atau bapa. Bahkan apabila hukum hendak dikenakan kepada murid biarlah sekadar yang perlu sahaja.

Bimbingan dan nasihat yang lemah lembut tetapi tegas kadang-kadang lebih meninggalkan kesan di dalam hati serta dipatuhi. Hukuman atau penderaan bukanlah langkah utama yang merupakan satu-satunya penyelesaian. Penderaan adalah langkah terakhir apabila contoh yang baik, nasihat dan hubungan kasih sayang antara anak dan bapa atau guru tidak mampu lagi untuk digunakan.

Rasulullah bersabda yang bermaksud :
"Suruhlah anak-anak kamu menunaikan solat ketika mereka berumur tujuh tahun dan pukullah mereka ( kerana enggan sembahyang ) apabila umur mereka sepuluh tahun". (Hadith diriwayatkan oleh Abu Daud).

Demikianlah dalam Islam pembelajaran tidak dimulai dengan rotan atau hukuman. Malah di dahului oleh berbagai cara dan pendekatan untuk memupuk kebiasaan dan akhlak yang terpuji seperti melatih bersembahyang dengan menggunakan kecenderungan meniru yang menjadi pembawaan kanak-kanak dan dengan rasa yang penuh kasih sayang dari orang dewasa. Misalnya dengan memaparkan contoh, nasihat, perkataan yang baik, teguran yang lemah lembut tetapi tegas dan sebagainya. Sekiranya cara-cara tersebut gagal barulah dikenakan sedikit kekerasan yang bertujuan mendidik bukan yang menimbulkan kecacatan fizikal dan sebagainya.

Firman Allah :

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنْ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ
"Dengan rahmat ALlah kepadamu itu maka engkau berlemah lembut menghadapi mereka. Seandainya hatimu keras dan (sikapmu) kasar nescaya mereka bubar dari sekelilingmu.
(Surah Ali Imran : ayat 159)

Satu hakikat pembelajaran yang lumrah di sekolah ialah murid kerap dipengaruhi oleh sifat, kebiasaan dan akhlak guru. Sekiranya guru mempunyai akhlak yang baik murid ikut terpengaruh dengan akhlak ini. Demikianlah sebaliknya. Pandangan negatif murid bukan setakat terhad kepada guru tetapi juga mungkin menjangkau kepada pelajaran, kepada sekolah dan seterusnya kepada sistem persekolahan keseluruhannya.

Displin sekolah hendaklah dilaksanakan dengan semangat kerjasama. Guru besar, nazir, guru, murid malah ibubapa hendaklah sama-sama berperanan. Ini bermakna harus ada penerimaan dan permuafakatan tentang polisi dan cara-cara merealisasikannya seboleh-bolehnya dari semua pihak agar masing-masing melindungi dan mempertahankannya.

Usaha mengatasi masalah di sekolah hendaklah dengan menghapuskan sebab-sebab pokok atau punca dari mana datangnya permasalahan itu. Ini termasuk menghapuskan suasana yang membantu atau menyokong salah laku dari murid . Di samping itu juga penyelesaian boleh di usahakan dengan mengambil langkah pencegahan dan mengujudkan suasana yang lebih positif. Ini di dasarkan kepada prinsip "mencegah lebih baik dari merawat".

Antara langkah-langkah yang boleh dilakukan oleh sekolah dalam membangun akhlak ialah dengan mengadakan kempen menyedarkan murid tentang keperluan menghormati disiplin sekolah, menerangkan tentang mengapa suatu disiplin itu dibuat dan memperbanyakkan aktiviti sekolah dengan mempelbagaikannya, menggunakan atau memenuhi masa lapang murid, menghubung-kaitkan sukatan pelajaran dengan keperluan diri dan masyarakat mereka dan langkah-langkah yang lain.


h - Peranan rakan sebaya
Antara agen sosial yang berpengaruh di dalam membentuk sikap dan akhlak individu ialah rakan sebaya. Rakan sebaya merupakan kelompok rujukan bagi remaja di dalam tingkah laku mereka. Perasaan "sense of belonging" kepada kumpulan adalah suatu yang lumrah. Remaja akan mengubahsuai dan mengadaptasikan nilai-nilai rakan sebayanya untuk mendapat penerimaan dan pengakuran mereka. Remaja memang menyedari adanya jurang generasi antara mereka dengan kumpulan dewasa dan mereka sering berhadapan masalah dalam mewujudkan hubungan dengan generasi yang lebih tua. Kajian yang dilakukan oleh Lambert dan rakan-rakannya ( 1972 ) menunjukkan remaja menghadapi berbagai konflik apabila mereka berusaha merentasi jurang generasi( generation gap ) tersebut antara pemikiran mereka dan pemikiran ibubapa mereka.
Kajian menunjukkan bahawa masalah remaja lelaki dan perempuan adalah :
1. kesukaran untuk membincangkan permasalahan mereka dengan para ibubapa mereka dan para penjaga mereka
2. kesukaran untuk memberitahu ibubapa dan penjaga mereka mengenai apa yang mereka lakukan
3. wujudnya jarak yang agak lebar antara jalan fikiran mereka dengan jalan pemikiran ibubapa dan penjaga mereka.
Oleh kerana itu golongan remaja umpamanya sering merujuk rakan sebaya dan kelompok sosial tertentu untuk mendapat bimbingan ke arah menyelesaikan masalah mereka. Kesilapan di dalam memilih kelompok rakan setara samada bersahabat dengan penagih dadah, kutu lepak, gangster atau kumpulan samseng, bohsia dan sebagainya pasti akan mengakibatkan kemusnahan akhlak golongan remaja dan dewasa .

i - Peranan rumah ibadah
Bagi umat Islam, rumah ibadat yang paling penting ialah masjid. Di sinilah umat Islam sering berkumpul untuk menyembah Allah secara berjamaah. Sebab itulah di mana sahaja dalam negara umat Islam; bahkan di kota-kota besar dunia kedapatan bangunan masjid yang berbagai bentuk dan rupa. Ada yang kecil dan ada pula yang besar. Masjid sentiasa menjadi lambang kemegahan umat dan pemerintah Islam. Sebagai tempat ibadah masjid mempunyai peranan dan pengaruh yang besar dalam meneruskan penghayatan nilai-nilai akhlak dalam masyarakat Islam. Kelangsungan budaya, cara hidup dan syiar Islam lumrahnya diperkukuhkan oleh institusi ini. Sebab itu perkara pertama yang dilakukan oleh Rasulullah S.A.W ketika baginda berhijrah ke Madinah al Munauwarah ialah membina Masjid Quba' dan Masjid Nabawi.

Ilmu yang dipelajari di masjid pada masa dahulu bersepadu dengan nilai tauhid, ruh Islam dan akhlak . Ia mengimbaukan ketakwaan dan mengukuhkan ubudiah manusia kepada Allah . Ilmu yang dipelajar membawa berkat dan meningkatkan ciri khasyatullah atau takut kepada Allah. Sebab itu lahir para ulama dan ilmuan yang jujur, soleh dan dedikasi. Apabila semangat dan imbauan seperti ini sudah tiada lagi ilmu disalut dengan semangat kebendaan dan keserakahan manusia. Sebab itu muncullah ilmuan-ilmuan sekular yang amat benci kepada Islam dan ajaran Allah itu sendiri .

Ada berbagai bentuk kegiatan keilmuan, kebudayaan dan kemasyarakatan yang boleh dijalankan di dalam atau di pekarangan masjid untuk tujuan mengukuhkan akhlak dan sahsiah umat . Antaranya ialah:
1. Kelas Fardu Ain
2. Kelas Tajuid & Qiraat.
3. Kelas Bimbingan Remaja.
4. Kelas Bahasa Arab.
5. Ceramah Berkala.
6. Seminar Motivasi dan Pembentukan Syakhsiah.
7. Kursus Rumahtangga Bahagia.
8. Kursus Pengurusan Jenazah.
9. Madrasah atau Sistem Pengajian Formal.
10. Kursus Dakwah dan Imamah.
11. Acara Tadarus al-Quran.
12. Khemah Ibadan & Qiamullail.
13. Kursus Pengurusan Masjid.
14. Kegiatan Amar Ma'ruf & Nahi Munkar.
15. Seminar Pengurusan Sumber Masjid.
16. Kempin Memakmurkan Masjid.
17. Membentuk organisasi Belia Masjid ( Rakan Masjid )

Seluruh agensi sosial, Jentera Kerajaan, Kementerian dan Badan-badan Berkanun, NGO dan Badan-badan Korporat, swasta dan awam hendaklah digembling untuk bersama-sama berperanan meningkatkan kualiti akhlak umat samada dengan mengadakan kempen hidup beretika dan berakhlak atau melancarkan buku-buku rujukan yang menjelaskan nilai-nilai akhlak tersebut dan sebagainya.

Rumusan
Gagasan dan tugas untuk membangun, memupuk dan meningkatkan mutu akhlak umat khasnya di kalangan remaja adalah suatu tanggungjawab besar. Ia tidak dapat dilakukan dengan jayanya kecuali oleh manusia yang berjiwa besar dan mempunyai kualiti kemanusian yang tinggi. Ia harus bermula dengan melahirkan para pemimpin umat yang berakhlak, beriman dan bertakwa. Pemimpin yang mempunyai iltizam yang tidak berbelah bagi kepada set-set nilai akhlak Islam, mempunyai kerohanian yang amat tinggi, mewarisi ciri perjuangan Rasulullah yang diutus untuk membangun akhlak dan keluhuran akan beroleh kedudukan dalam pemerintahan lantas memastikan semua umat menunaikan solat, mengeluarkan zakat, menyuruh yang makruf, mencegah yang mungkar, menghalalkan apa yang dihalalkan oleh Allah, mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah. Mereka menguatkuasakan sistem hidup Islam yang memang membela akhlak. Mereka melaksanakan undang-undang Allah yang sebenarnya memang melindungi nilai dan norma akhlak dalam masyarakat.
Dengan adanya pemimpin yang soleh dan bertakwa seluruh agen sosialisasi dan jentera kerajaan akan menghala ke arah yang sama. Rakyat akan terbentuk oleh media yang beretika dan berakhlak. Pengaruh luar yang buruk akan disekat samada dalam rancangan tv, filem, internet maupun apa jua pengaruh lain yang mengancam jatidiri dan maruah umat. Dasar-dasar kementerian dan agensi pembangunan masyarakat akan selaras dengan tuntutan nilai dan tatanan akhlak. Tidak berlaku proses pertentangan antara kerja membangun dan merosak akhlak serentak dalam jentera-jentera berkenaan.

Agenda-agenda khusus menangani gejala keruntuhan dan kemorosatan akhlak akan disusun dengan lebih berkesan dan menyeluruh. Segala-galanya akan dimanfaatkan dalam menjana kekuatan untuk meningkatkan mertabat umat dalam segala bidang.Kebenaran keadilan dan ihsan akan didaulatkan . Manusia diasuh kembali menjadi hamba Allah yang ta'at dan bukan hamba benda, wang, pembangunan, bangsa atau negara. Semoga semua langkah-langkah yang dicadangkan di atas dapat membantu mengatasi masalah keruntuhan akhlak yang semakin berleluasa, khasnya di kalangan remaja kita dewasa ini.
More aboutMasalah Sosial Dan Masalah Sosial di Kalangan Remaja

Artikel Tentang Kenakalan Remaja

Posted by Unknown

OLEH : MAHMUD ISNAINI
NIM. 16410075 
MAHASISWA PSIKOLOGI 
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI  MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba, Freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat diungkuri lagi, anda dapat melihat brutalnya remaja jaman sekarang. Dan saya pun pernah melihat dengan mata kepala saya sendiri ketika sebuah anak kelas satu SMA di kompelks saya, ditangkap/diciduk POLISI akibat menjadi seorang bandar gele, atau yang lebih kita kenal dengan ganja.

Hal ini semua bisa terjadi karena adanya faktor-faktor kenakalan remaja berikut:
-          kurangnya kasih sayang orang tua.
-          kurangnya pengawasan dari orang tua.
-          pergaulan dengan teman yang tidak sebaya.
-          peran dari perkembangan iptek yang berdampak negatif.
-          tidak adanya bimbingan kepribadian dari sekolah.
-          dasar-dasar agama yang kurang
-          tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya
-          kebasan yang berlebihan
-          masalah yang dipendam

Dan saya dapat memberikan beberapa tips untuk mengatasi dan mencegah kenakalan remaja, yaitu:
-          Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun.
-          Adanya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. contohnya: kita boleh saja membiarkan dia melakukan apa saja yang masih sewajarnya, dan apabila menurut pengawasan kita dia telah melewati batas yang sewajarnya, kita sebagai orangtua perlu memberitahu dia dampak dan akibat yang harus ditanggungnya bila dia terus melakukan hal yang sudah melewati batas tersebut.
-          Biarkanlah dia bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda umur 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Karena apabila kita membiarkan dia bergaul dengan teman main yang sangat tidak sebaya dengannya, yang gaya hidupnya sudah pasti berbeda, maka dia pun bisa terbawa gaya hidup yang mungkin seharusnya belum perlu dia jalani.
-          Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti tv, internet, radio, handphone, dll.
-          Perlunya bimbingan kepribadian di sekolah, karena disanalah tempat anak lebih banyak menghabiskan waktunya selain di rumah.
-          Perlunya pembelanjaran agama yang dilakukan sejak dini, seperti beribadah dan mengunjungi tempat ibadah sesuai dengan iman kepercayaannya.
-          Kita perlu mendukung hobi yang dia inginkan selama itu masih positif untuk dia. Jangan pernah kita mencegah hobinya maupun kesempatan dia mengembangkan bakat yang dia sukai selama bersifat Positif. Karena dengan melarangnya dapat menggangu kepribadian dan kepercayaan dirinya.
-          Anda sebagai orang tua harus menjadi tempat CURHAT yang nyaman untuk anak anda, sehingga anda dapat membimbing dia ketika ia sedang menghadapi masalah.

Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi.

Definisi kenakalan remaja menurut para ahli

Kartono, ilmuwan sosiologi
Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang".

Santrock
"Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal."

Sejak kapan masalah kenakalan remaja mulai disoroti?

Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat.

Jenis-jenis kenakalan remaja

Penyalahgunaan narkoba
Seks bebas
Tawuran antara pelajar
Penyebab terjadinya kenakalan remaja

Perilaku 'nakal' remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal). Faktor internal:

Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.

Kontrol diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku 'nakal'. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.


Faktor eksternal:
Keluarga
Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.

Teman sebaya yang kurang baik
Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.

Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja:
Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.

Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.

Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.

Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.

Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan

Kenakalan Remaja, Peran Orang Tua, Guru dan Lingkungan
Sebenarnya menjaga sikap dan tindak tanduk positif itu tidak hanya tanggung jawab para guru dan keluarganya, tetapi semua orang, Guru yang selalu mengusahakan keluarganya menjadi garda terdepan dalam memberikan pendidikan dengan sebuah contoh, adalah cerminan komitmen dan pendalaman makna dari seorang guru. Sang guru harus berusaha agar keluarganya baik dan tidak korupsi agar ia dapat mengajari kepada murid-muridnya yang merupakan remaja generasi penerus bangsa memiliki moral dan ahlak baik dan tidak korupsi, berusaha tidak berbohong agar murid-muridnya sebagai remaja yang baik tidak menjadi pendusta, tidak terjaebak dalam kenakalan remaja.

Guru adalah profesi yang mulia dan tidak mudah dilaksanakan serta memiliki posisi yang sangat luhur di masyarakat. Semua orang pasti akan membenarkan pernyataan ini jika mengerti sejauh mana peran dan tanggung jawab seorang guru . Sejak saya baru berusia 6 tahun hingga dewasa, orang tua saya yang merupakan seorang guru, selalu memberikan instruksi yang mengingatkan kami para anak-anaknya adalah anak seorang guru yang harus selalu menjaga tingkah laku agar selalu baik dan jangan sampai melakukan sebuah kesalahan . Seberat itukah, seharus itukah kami bertindak Lantas apa hubungan profesi orang tua dengan dengan anak-anaknya, apakah hanya anak seorang guru yang harus demikian ?.

Peran guru tidak hanya sebatas tugas yang harus dilaksanakan di depan kelas saja, tetapi seluruh hidupnya memang harus di dedikasikan untuk pendidikan. Tidak hanya menyampaikan teori-teori akademis saja tetapi suri tauladan yang digambarkan dengan perilaku seorang guru dalam kehidupan sehari-hari.

Terkesannya seorang Guru adalah sosok orang sempurna yang di tuntut tidak melakukan kesalahan sedikitpun, sedikit saja sang guru salah dalam bertutur kata itu akan tertanam sangat mendalam dalam sanubari para remaja. Jika sang guru mempunyai kebiasaan buruk dan itu di ketahui oleh sang murid, tidak ayal jika itu akan dijadikan referensi bagi para remaja yang lain tentang pembenaran kesalahan yang sedang ia lakukan, dan ini dapat menjadi satu penyebab, alasan mengapa terjadi kenakalan remaja.

Sepertinya filosofi sang guru ini layak untuk di jadikan filosofi hidup, karena hampir setiap orang akan menjadi seorang ayah dan ibu yang notabenenya merupakan guru yang terdekat bagi anak-anak penerus bangsa ini. Akan sulit bagi seorang ayah untuk melarang anak remajanya untuk tidak merokok jika seorang ayahnya adalah perokok. Akan sulit bagi seorang ibu untuk mengajari anak-anak remaja untuk selalu jujur, jika dirumah sang ibu selalu berdusta kepada ayah dan lingkungannya, atau sebaliknya. jadi bagaimana mungkin orang tua melarang remaja untuk tidak nakal sementara mereka sendiri nakal?

Suatu siang saya agak miris melihat seorang remaja SMP sedang asik mengisap sebatang rokok bersama adik kelasnya yang masih di SD, itu terlihat dari seragam yang dikenakan dan usianya memang terbilang masih remaja. Siapa yang harus disalahkan dalam kasus ini. Apakah sianak remaja tersebut, sepertinya tidak adil kalau kita hanya menyalahkan si anak remaja itu saja, anak itu terlahir bagaikan selembar kertas yang masih putih, mau jadi seperti apa kelak di hari tuanya tergantung dengan tinta dan menulis apa pada selembar kertas putih itu . Orang pertama yang patut disalahkan mungkin adalah guru, baik guru yang ada di rumah ( orang tua ), di sekolah ( guru), atau pun lingkungannya hingga secara tanpa disadari mencetak para remaja tersebut untuk melakukan perbuatan yang dapat digolongkan ke dalam kenakalan remaja.

Peran orang tua yang bertanggung jawab terhadap keselamatan para remaja tentunya tidak membiarkan anaknya terlena dengan fasilitas-fasilitas yang dapat menenggelamkan si anak remaja kedalam kenakalan remaja, kontrol yang baik dengan selalu memberikan pendidikan moral dan agama yang baik diharapkan akan dapat membimbing si anak remaja ke jalan yang benar, bagaimana orang tua dapat mendidik anaknya menjadi remaja yang sholeh sedangkan orang tuanya jarang menjalankan sesuatu yang mencerminkan kesholehan, ke masjid misalnya. Jadi jangan heran apabila terjadi kenakalan remaja, karena sang remaja mencontoh pola kenakalan para orang tua

Tidak mudah memang untuk menjadi seorang guru. Menjadi guru diharapkan tidak hanya didasari oleh gaji guru yang akan dinaikkan, bukan merupakan pilihan terakhir setelah tidak dapat berprofesi di bidang yang lain, tidak juga karena peluang. Selayaknya cita-cita untuk menjadi guru didasari oleh sebuah idealisme yang luhur, untuk menciptakan para remaja sebagai generasi penerus yang berkualitas.

Sebaiknya Guru tidak hanya dipandang sebagai profesi saja, tetapi adalah bagian hidup dan idialisme seorang guru memang harus dijunjung setinggi-tingginya. Idealisme itu seharusnya tidak tergantikan oleh apapun termasuk uang. Namun guru adalah manusia, sekuat-kuatnya manusia bertahan dia tetaplah manusia, jika terpaan cobaan itu terlalu kuat manusia juga dapat melakukan kesalahan.

Akhir akhir ini ada berita di media masa yang sangat meruntuhkan citra sang guru adalah berita tentang pencabulan Oknum guru terhadap anak didiknya. Kalau pepatah mengatakan guru kencing bediri murid kencing berlari itu benar, berarti satu orang guru melakukan itu berapa orang murid yang lebih parah dari itu, hingga akhirnya menciptakan pola kenakalan remaja yang sangat tidak ingin kita harapkan.

Gejala-gejala ini telah menunjukan kebenarannya. Kita ambil saja kasus siswa remaja mesum yang dilakukan oleh para remaja belia seperti misalnya kasus-kasus di remaja mesum di taman sari Pangkalpinang ibukota provinsi Bangka Belitung, lokasi remaja pacaran di bukit dealova pangkalpinang, dan remaja Ayam kampus yang mulai marak di tambah lagi foto-foto syur remaja SMP jebus, ini menunjukkan bahwa pepatah itu menujukkan kebenarannya.

Kerja team yang terdiri dari orang tua (sebagai guru dirumah), Guru di sekolah, dan Lingkungan (sebagai Guru saat anak-anak, para remaja bermain dan belajar) harus di bentuk. diawali dengan komunikasi yang baik antara orang tua dan guru di sekolah, pertemuan yang intensif antara keduanya akan saling memberikan informasi yang sangat mendukung bagi pendidikan para remaja. Peran Lingkungan pun harus lebih peduli, dengan menganggap para remaja yang ada di lingkungannya adalah tanggung jawab bersama, tentunya lingkungan pun akan dapat memberikan informasi yang benar kepada orang tua tentang tindak tanduk si remaja tersebut dan kemudian dapat digunakan untuk mengevaluasi perkembangannya agar tidak terjebak dalam kenakalan remaja.

terlihat betapa peran orang tua sangat memegang peranan penting dalam membentuk pola perilaku para remaja, setelah semua informasi tentang pertumbuhan anaknya di dapat, orang tuapun harus pandai mengelola informasi itu dengan benar.

Terlepas dari baik buruknya seorang guru nampaknya filosofi seorang guru dapat dijadikan pegangan bagi kita semua terutama bagi para orang tua untuk menangkal kenakalan remaja, mari kita bersama-sama untuk menjadi guru bagi anak-anak dan para remaja kita para remaja belia, dengan selalu memberi contoh kebenaran dan memberi dorongan untuk berbuat kebenaran. Sang guru bagi para remaja adalah Orang tua, guru sekolah dan lingkungan tempat ia di besarkan. Seandainya sang guru dapat memberi teladan yang baik mudah-mudahan generasi remaja kita akan ada di jalan yang benar dan selamat dari budaya "kenakalan remaja" yang merusak kehidupan dan masa depan para remaja, semoga.
More aboutArtikel Tentang Kenakalan Remaja

Mobilitas Soaial

Posted by Unknown

Bentuk Mobilitas Sosial

1.      Mobilitas Vertikal
Mobilitas vertical adalah pepindahan status sosial yang dialami seseorang atau sekelompok warga pada lapisan sosial yang berbeda. Mobilitas Vertikal naik memiliki dua bentuk ,yaitu sebagai berikut:
a.       Naiknya orang-orang berstatus sosial rendah ke status sosial yang lebih tinggi, dimana status itu telah tersedia. Misalnya:seorang camat diangkat menjadi bupati.
b.      Terbentuknya suatu kelompok baru yang lebih tinggi dari pada lapisan sosial yang sudah ada.

Mobilitas Vertikal turun juga mempunyai dua bentuk sebagai berikut.
a.       Turunnya kedudukan seseorang kedudukan lebih rendah ,Misalnya, seseorang prajurit yang dipecat karena melakukan desersi.
b.      Tidak dihargai lagi suatu kedudukan sebagai lapisan sosial atas,misalnya , seorang yang menjabat direktur bank,karena bank yang dipimpinya bermasalah maka ia diturunkan menjadi staf direksi.

Beberapa prinsip umum dalam mobilitas sosial vertical adalah sebagai berikut.
a.       Tidak ada suatu pun masyarakat yang mutlak tertutup terhadap mobilitas sosial yang vertical.
b.      Seterbuka apapun suatu masyarakat terhadap mobilitas sosial .
c.       Setiap masyarakat pasti memiliki tipe mobilitas sosial vertical sendiri.
d.      Laju mobilitas sosial disebabkan oleh faktor ekonomi,politik,dan pekerjaan yang berbeda-beda.
e.       Mobilitas sosial yang disebabkan oleh faktor ekonomi,politik,dan pekerjaan, tidak menunjukkan adanya kecenderungan yang kontinu tentang bertambah .

2.      Mobilitas Horizontal
Mobilitas Horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan. Ciri utama mobilitas horizontal adalah lapisan sosial yang ditempati tidak mengalami perubahan .Contohnya,tindakan mengevakuasi penduduk yang tertimpa bencana alam ke daerah lain.

3.      Mobilitas Antargenerasi
Mobilitas Antargenerasi adalah perpindahan antara dua generasi atau lebih, Mobilitas Antargenerasi dapat dibedakan mdnjadi dua ,yaitu sebagai berikut.
a.       Mobilitas Intergenerasi
adalah perpindahan status sosial yang terjadi di antara beberapa generasi.
b.      Mobilitas Intragenerasi
Adalah perpindahan status sosial yang terjadi dalam satu generasi yang sama.

Faktor Pendorong Mobilitas Sosial

1.      Faktor Struktural
Faktor Struktural adalah jumlah relative dari kedudukan tinggi yang bisa dan harus diisi serta kemudahan untuk memperolehnya. Adapun yang termasuk dalam cakupan faktor structural adalah sebagai berikut.
a.       Struktur Pekerjaan
b.      Perbedaan Fertilitas
c.       Ekonomi Ganda
d.      Penunjang dan Penghambat Mobilitas

2.      Faktor Individu
Faktor individu adalah kualitas orang perorang baik ditinjau dari segi tingkat pendidikan ,penampilan ,maupun keterampilan pribadi.Adapun yang termasuk dalam cakupan faktor individu adalah sebagai berikut.
a.       Perbedaan Kemampuan
b.      Orientasi Sikap terhadap Mobilitas
c.       Faktor Kemujuran

3.      Setiap Status Sosial
Setiap manusia dilahirkan dalam status sosial yang dimilik oleh orang tuanya.

4.      Faktor Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi dapat menjadi pendorong terjadiny mobilitas manusia.

5.      Faktor Situasi Politik

6.      Faktor Kependudukan {demografi}

7.      Faktor Keinginan Melihat Daerah Lain

D.    Faktor Penghambat Mobilitas Sosial
1.      Faktor Kemiskinan
2.      Faktor Diskriminasi Kelas
3.      Faktor Perbedaan Ras dan Agama
4.      Faktor Perbedaan Jenis Kelamin {Gender}
5.      Faktor Pengaruh Sosialisasi yang Sangat Kuat

E.     Saluran-Saluran Mobilitas Sosial

Menurut Pitirim A.Sorokin,mobilitas sosial dapat dilakukan melalui beberapa saluran berikut.
1.      Angkatan Senjata
2.      Lembaga Pendidikan
3.      Organisasi Politik
4.      Lembaga Keagamaan
5.      Organisasi Ekonomi
6.      Organisasi Profesi
7.      Perkawinan
8.      Organisasi Keolahragaan

Secara umum ,cara yang digunakan untuk memperoleh status sosial dapat melalui
dua cara berikut.
1.      Akripsi
Adalah cara untuk memperoleh kedudukan melalui keturunan

2.      Prestasi
Adalah cara untuk memperoleh kedudukan pada lapisan tertentu dengan usaha sendiri.

Secara khusus,cara-cara yang digunakan untuk menaikan status sosial adalah sebagai berikut.
1.      Perubahan Standar Hidup
2.      Perubahan Nama
3.      Perubahan Tempat Tinggal
4.      Perkawinan
5.      Perubahan Tingkah Laku
6.      Bergabung dengan Organisasi Tertentu

F.      Proses Terjadinya Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial,baik itu yang bentuknya vertical,maupun horizontal dapat
terjadi di setiap masyarakat.

G.    Dampak Mobilitas Sosial
Menurut Horton dan Hunt (1987),ada beberapa konsekuensi negative dari adanya mobilitas sosial vertical , antara lain sbg berikut.
1.      Kecemasan akan terjadi penurunan status bila terjadi mobilitas menurun.
2.      Ketegangan dalam mempelajari peran baru dari status jabatan yang meningkat
3.      Keretakan hubungan antaranggota kelompok primer.

Adapun dampak mobilitas sosial bagi masyarakat,baik yang bersifat positif
maupun negatif antara lain sbg berikut.
1.      Dampak Positif
a.       Mendorong seseorang untuk lebih maju
b.      Mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat kea rah yang lebih baik.

2.      Dampak Negatif
a.       Timbulnya konflik

Konflik yang ditimbulkan oleh mobilitas sosial dapat dibedakan
menjadi 3 bagian,yaitu sebagai berikut.
1)      Konflik antarkelas
2)      Konflik antarkelompok sosial
Konflik ini dapat berupa:
(a)    Konflik antara kelompok sosial yang masih tradisional dengan kelompok sosial yang modern.
(b)   Proses suatu kelompok sosial tertentu terhadap kelompok sosial lain yang memiliki wewenang.
3)      Konflik antargeneraso

b.      Berkurangnya Solidaritas Kelompok
Dampak lain mobilitas sosial dari faktor psikologis antara lain sebagai berikut.
1)      Menimbulkan ketakutan
2)      Adanya gangguan psikologis bila seseorang turun dari jabatannya(post power syndrome)
3)      Mengalami frustasi.
More aboutMobilitas Soaial

Sosiologi : Interaksi Sosial

Posted by Unknown

INTERAKSI SOSIAL

            Faktor – Faktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial. Interaksi sosial terbentuk oleh factor – factor berikut ini :
A. Tindakan Sosial
B. Kontak Sosial
C. Komunikasi Sosial

A. Tindakan Sosial
Tidak semua tindakan manusia dinyatakan sebagai tindakan sosial misalnya : Seorang pemuda yang sedang mengkhayalkan gadis impiannya secara diam – diam . Menurut MAX WEBER , tindakan sosial adalah tindakan seorang individu yang dapat mempengaruhi individu – individu lainnya dalam masyarakat . Tindakan sosial dapat dibedakan menjadi 4 macam yaitu :
  • Tindakan Rasional Instrumental : Tindakan yang dilakukan dengan memperhitungkan kesesuaian antara cara dan tujuan . Contoh : Bekerja Keras untuk mendapatkan nafkah yang cukup .
  • Tindakan Rasional Berorientasi nilai : Tindakan – Tindakan yang berkaitan dengan nilai – nilai dasar dalam masyarakat . Contoh : Tindakan –Tindakan yang bersifat Religio – magis .
  • Tindakan Tradisional ; Tindakan  yang tidak memperhitungkan pertimbangan Rasional . Contoh : Berbagai macam upacara \ tradisi yang dimaksudkan untuk melestarikan kebudayaan leluhur .
  • Tindakan Ofektif : Tindakan – Tindakan yang dilakukan oleh seorang \ kelompok orang berdasarkan perasaan \ emosi
B. Kontak Sosial
Dalam kehidupan sehari-hari kontak sosial dapat dilakukan dengan cara :
1. Kontak Sosial yang dilakukan menurut cara pihak – pihak yang berkomunikasi . Cara kontak sosial itu ada 2 macam yaitu :
  • Kontak Langsung : Pihak komunikator menyampaikan pesannya secara langsung kepada pihak komunikan .
  • Kontak Tidak Langsung : Pihak komunikator menyampaikan pesannya kepada pihak komunikan melalui perantara pihak ketiga .
2. Kontak Sosial yang dilakukan menurut terjadinya proses komunikasi . Ada 2 macam kontak sosial .
  • Kontak Primer
  • Kontak Sekunder
  • Komunikasi Sosial
Komunikasi artinya berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Orang yang menyampaikan komunikasi disebut komunikator , orang yang menerima komunikasi disebut komunikan . Tidak selamanya kontak sosial akan menghasilkan interaksi sosial yang baik apabila proses komunikasinya tidak berlangsungnya secara komunikatif . Contoh : Pesan yang disampaikan tidak jelas , berbelit – belit , bahkan mungkin sama sekali tidak dapat dipahami .
•    Bentuk – Bentuk interaksi yang mendorong terjadinya lembaga , kelompok dan organisasi sosial .
1. Bentuk Interaksi sosial menurut jumlah pelakunya .
Interaksi antara individu dan individu
Individu yang satu memberikan pengaruh , rangsangan \ Stimulus kepada individu lainnya . Wujud interaksi bisa dalam dalam bentuk berjabat tangan , saling menegur , bercakap – cakap \ mungkin bertengkar . Interaksi antara individu dan kelompok                                                                         
Bentuk interaksi antara individu dengan kelompok : Misalnya : Seorang ustadz sedang berpidato didepan orang banyak . Bentuk semacam ini menunjukkan bahwa kepentingan individu berhadapan dengan kepentingan kelompok .
Interaksi antara Kelompok dan Kelompok
Bentuk interaksi seperti ini berhubungan dengan kepentingan individu dalam kelompok lain . Contoh : Satu Kesebelasan Sepak Bola bertanding melawan kesebelasan lain .
2. Bentuk Interaksi Sosial Menurut Proses Terjadinya .
Imitasi
Imitasi adalah pembentukan nilai melalui dengan meniru cara- cara orang lain. Contoh : Seorang anak sering kali meniru kebiasan – kebiasan orang tuanya .
Identifikasi
Identifikasi adalah menirukan dirinya menjadi sama dengan orang yang ditirunya . Contoh : Seorang anak laki–laki yang begitu dekat dan akrab dengan ayahnya suka mengidentifikasikan dirinya menjadi sama dengan ayah nya .
Sugesti
Sugesti dapat diberikan dari seorang individu kepada kelompok . Kelompok kepada kelompok kepada seorang individu . Contoh : Seorang remaja putus sekolah akan dengan mudah ikut-ikutan terlibat “ Kenalan Remaja “ . Tanpa memikirkan akibatnya kelak .
Motivasi
Motivasi juga diberikan dari seorang individu kepada kelompok.Contoh : Pemberian tugas dari seorang guru kepada muridnya merupakan salah satu bentuk motivasi supaya mereka mau belajar dengan rajin dan penuh rasa tanggung jawab .
Simpati
Perasaan simpati itu bisa juga disampaikan kepada seseorang / kelompok orang atau suatu lembaga formal pada saat –saat khusus. Misalnya apabila perasaan simpati itu timbul dari seorang perjaka terhadap seorang gadis / sebaliknya kelak akan menimbulkan perasaan cinta kasih / kasih saying.
Empati
Empati itu dibarengi perasaan organisme tubuh yang sangat dalam. Contoh jika kita melihat orang celaka sampai luka berat dan orang itu kerabat kita, maka perasaan empati menempatkan kita seolah-olah ikut celaka.
 
Keteraturan Sosial
Keteraturan sosial  artinya menaati nilai dan norma yang berlaku. Contoh : sebuah jalan raya yang dilalui oleh berbagai jenis dan ukuran kendaraan, serta bermuatan orang dalam jumlah besar dan arah tujuan. Unsur-unsur keteraturan sosial :
  • tertib sosial
  • order
  • Keajegan
  • Pola
Faktor-faktor yang mendorong dan menghambat pola keteraturan sosial
Factor pendorong
  • Kerja sama (cooperation)
  • Akomodasi
Faktor penghambat
  • persaingan
  • kontravensi
  • konflik
1.    Lembaga Sosial
Menurut John Lewis Gillm dan John Philp Billn pengertian lembaga sosial adalah suatu lembaga sosial merupakan suatu organisasi pola pemikiran dan pola prilaku yang terwujud melalui aktivitas kemasyarakatan.
2.    Kelompok Sosial
Dilihat menurut besar anggota kelompok
  • Kelompok sosial yang kecil
  • Kelompok sosial yang besar
Dilihat menurut proses terbentuknya
Kelompok semu contoh:
  • masa atau kerumunan
  • Publik / khalayak ramai
Kelompok nyata contoh:
  • Keluarga Luas
  • Asosiasi / perkumpulan
Dilihat menurut erat tidaknya ikatan kelompok
  • Kelompok Paguyuban : kelompok masyarakat desa
  • kelompok Patembayan : kelompok masyarakat kota

Proses internalisasi
Adalah proses panjang sejak seorang individu dilahirkan sampai tua untuk belajar menanamkan dalan kepribadiannya segala perasaan, hasrat, nafsu, serta emosi yang diperlukan
Proses sosialisasi
Adalah suatu proses sosial yang terjadi bila seseorang menghayati dan melaksanakan norma-norma kelompok tempat dia hidup.
Proses enkulturasi
Adalah menyesuaikan alam dan pikiran serta sikapnya dengan adat istiadat, system norma dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya.
Proses evolusi sosial budaya
Adalah merupakan proses perubahan suatu kebudayaan dalam jangka waktu yang lama dan bertahap.
Proses difusi
Adalah proses penyebaran unsur-unsur. Kebudayaan individu yang satu kepada individu yang lain. Ada 2 tipe difusi yaitu:
Difusi intra masyarakat : Adalah difusi yang terjadi dalam suatu masyarakat
Difusi antar masyarakat : Adalah difusi yang terjadi antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Difusi antar masyarakat dapat terjadi dalam berbagai  bentuk :
  • Hubungan symbiotic
  • Penetration pacifique
  • Penetration violence
  • Stimulus diffusion
  • Kultur complex
  • Proses akulturasi
Adalah proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing. 3 kontak kebudayaan asing yang besar yaitu :
  • Kontak dengan kebudayaan hindu-Budha pada zaman kuno (abad ke 1-15)
  • Kontak dengan kebudayaan islam pada zaman madya (abad ke 15-17)
  • Kontak degan kebudayaan barat pada zaman baru (abad ke 17-20)
Masing-masing kebudayaan tersebut telah mengahsilkan proses akulturasi adalah : 
  • akulturasi Indonesia-Hindu Budha akulturasi Indonesia- Islam
  • akulturasi Indonesia–barat
Proses asimilasi
Adalah proses sosial yang timbul bila ada golongan-golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda. Factor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya asimilasi adalah : 
  • toleransi
  • kesempatan-kesempatan di bidang ekonomi yang seimbang
  • Suatu sikap yang menghargai orang asing dengan kebudayaannya
Pembaruan atau inovasi
Adalah proses pembaruan dalam penggunaan sumber-sumber alam, energi dan modal. Serta pengatuiran system tenaga kerja yang baru

Faktor-Faktor Penyebab Perubahan
  • Komunikasi
  • Virus H-Ach
  • Faktor Intern penyebab perubahan masyarakat
  • bertambah atau berkurangnya penduduk
  • penemuan-penemuan baru
  • konflik didalam masyarakat
konflik berupa :
  • Konflik antar individu dalam masyrakat
  • Konflik antar kelompok
  • Konflik antar individu dengan kelompok
  • Konflik antar generasi
Pemberontakan ( Revolusi ) dalam tubuh masyarakat
 
Faktor ektern penyebab perubahan masyarakat :
  • Faktor alam fisik yang ada disekitar masyarakat
  • Peperangan
  • Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
  • Faktor – faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial
Menurut Margono selamat mengatakan bahwa motivational for ces \ kekuatan pendorong yang mempengaruhi perubahan yaitu :
  • Ketidakpuasan terhadap situasi yang ada
  • Adanya pengetahuan tentang perbedaan antara apa yang ada dengan yang seharusnya bisa ada
  • Adanya tekanan – tekanan dari luar seperti kompetisi , keseharusan menyesuaikan diri
faktor – faktor pendorong perubahan
  • Kontak dengan kebudayaan lain
  • Sistem pendidikan yang maju
  • Sikap menghargai hasil karya seseorang
  • Toleransi terhadap perubahan yang menyimpang
  • Sistem pelapisan sosial terbuka
Faktor – factor penghalang perubahan
  • Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
  • Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
  • Sikap masyarakat yang sangat tradisional
Perubahan sosial budaya dapat dikategorikan kedalam beberapa bentuk yaitu :
  • Perubahan secara cepat dan lambat
  • Perubahan direncanakan dan tidak direncanakan
  • Perubahan yang mempengaruhi luas dan tidak luas
More aboutSosiologi : Interaksi Sosial

Download Video YouTube Via Ponsel

Posted by Unknown

Youtube merupakan situs video streaming yang sangat kondang di blantika dunia maya. Beragam video bisa dilihat di situs ini, mulai dari musik, komedi, sampe video kampanye parpol..(ada gak ya?) Bagi yang punya pc terkoneksi internet tentu gak akan ada masalah akses youtube.

Bagaimana yang gak punya pc atau punya pc tapi koneksi internet lambat (misal cuma pake hp gprs sebagai modem). Tenang2, ada solusinya kok. Modalnya cuma ponsel j2me doank. Berikut ini 2 cara yang bisa dipakai untuk download video youtube lewat ponsel:
1. Menggunakan bolt browser 0.94. Bolt versi ini sanggup mengkonversi file video youtube menjadi 3gp dan
langsung bisa didownload ke ponsel. Bagi yang belum punya bolt browser 0.94 silahkan download di http://
tiny.cc/2Pkke
Tinggal klik video yang kita inginkan, truz tunggu deh sampe selesai didownload..langsung tonton. ehm, asik…
2. Download lewat situs vuclip. Kalo lewat vuclip sebagian besar file video udah berformat 3gp. Asiknya lagi
hampir semua video youtube juga ada di vuclip. Bagi yang mau coba silahkan aja mampir di http://m.vuclip.com/
selamat mencoba!
More aboutDownload Video YouTube Via Ponsel